Minggu, 15 Mei 2011
AS peringatkan Sumut waspadai teroris
MEDAN - Pasca tewasnya Osama Bin Laden, Amerika Serikat (AS) terus meningkatkan kewaspadaan. Begitu pun dengan perwakilannya di negara-negara lain dan daerah-daerah, termasuk Sumatera Utara.
Untuk memastikan keamanan di Sumut, Plt Konjen Amerika Serikat Anthony Woods mengadakan pertemuan dengan Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho. Dalam pertemuan itu, Anthony Woods menanyakan kondisi Sumut pasca tewasnya pimpinan Jaringan Al Qaeda, Osama Bin Laden.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait, seperti dengan gubernur saat ini. Sebelumnya kami sudah beraudiensi dengan Kapolresta Medan dan selanjutnya juga kami akan menemui pihak-pihak terkait lainnya, di Sumut, kemudian provinsi lainnya di Sumatera,” ungkapnya
Dia mengatakan, sejauh ini pihaknya memang belum ada menerima ancaman, namun mereka tetap harus waspada. Sebab, katanya, bisa saja ada reaksi dengan tewasnya Osama Bin Laden, tidak hanya di Amerika, tetapi juga di negara lainnya, tak terkecuali di Indonesia dan Sumatera sebagai wilayah kerjanya. Anthony menambahkan, pasca kejadian terbesar sepanjang sejarah dunia ini, pihaknya merasa penting untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam pengamanan aset dan warga Amerika yang ada di Sumut.
“Kalau di Medan memang jumlah warga Amerika tidak begitu banyak, namun tetap perlu ada kewaspadaan. Ini demi kepentingan bersama demi terciptanya suasana yang kondusif pasca tewasnya Osama Bin Laden,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho mengatakan, kondisi Sumut masih aman pasca tewasnya Osama Bin Laden. Kondisi aman tersebut ditunjukkan dengan belum adanya gejolak di Sumut, begitupun laporan yang diterima Plt Gubsu sebagai Ketua Muspida Plus dari pihak-pihak terkait semisal dari kepolisian dan Konsul Amerika sendiri.
“Kedatangan konsul tadi menanyakan terkait kondisi Sumut pasca tewasnya Osama Bin Laden. Saya sampaikan sejauh ini masih aman dan kondusif,” ujar Gatot.
Sementara itu, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono mengaku segala gejolak, dan aksi teror bom yang selama ini terjadi di Indonesia tidak ada hubunganya dengan Osama Bin Laden. Bahkan, pejuang Afganistan tersebut juga diyakini tidak ada hubungannya dengan Negara Islam Indonesia (NNI).
Hal ini dikatakan oleh A.M Hendropriyono saat melakukan debat public di salah satu stasiun TV tadi malam. Menurutnya, segala aksi teror yang meneror Indonesia selam ini tidak ada hubungannya dengan Osama Bin Laden. Bahkan begitu juga dengan NII yang saat ini lagi hangat-hangatnya dibicarakan oleh orang.
“Selama saya menjadi Ketua BIN saya melihat tidak ada akses segala teror bom di Indonesia ini berkaitan atau berhubungan dengan Osama, dan begitu juga dengan pergerakan pemberontak yang ingin mendirikan NII,”ujarnya.
Namun begitupun, lanjut A.M Hendropriyono kalau secara sembunyi-sembunyi tanpa ada terpantau oleh intelijen kami, bisa saja ada akses jaringan Osama Bin Laden yang ada masuk ke Indonesia untuk melakukan kaderisasi, untuk melakukan jihat.
Menyikapi hal itu, Kapolri Jendral Timur Pradopo menghimbau kepada seluruh jajaran Polri agar di setiap wilayah selalu siaga 1 dalam mengantisipasi tindakan kriminal bahkan sampai kepada ancaman teror bom harus tetap siaga.
Namun, hal ini sangat bertentangan dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu). Pasalnya, Poldasu hanya mensiagakan kemanan pada hari peringatan 1 May (May Day) beberapa hari lalu. Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso mengatakan kepada Waspada Online, pihaknya hanya melakukan siaga 1 pada penyambutan hari buruh yang jatuh pada, Minggu (01/5) lalu. “Siaga 1 hanya ditujukan kepada May Day, tidak ada yang lain,” kata Heru, malam ini. Tambahnya, kegiatan Polri terfokus pada May Day. Sedangkan hal-hal lain yang dianggap perlu pengamanan belum ada. “Belum ada yang lain,” ujarnya. SUMBER BY: WASPADA COM.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar