Minggu, 15 Mei 2011
Isak Tangis Warnai Pemakaman Nur Iman
Klaten - Jenazah Nur Iman, pedagang angkringan yang tewas saat penyergapan teroris, dimakamkan di desa asalnya di Klaten, Sabtu malam ini. Diiringi isak tangis dan kepedihan keluarga, jenazah Nur Iman diturunkan ke liang lahat.
Jenazah Nur Iman tiba di tanah kelahirannya di Desa Bolali, Wonosari, Klaten, Sabtu (14/5/2011) malam. Jenazahnya dibawa dari RS Bhayangkara, Semarang menggunakan mobil jenazah milik Dokkes Polda Jateng.
Kedatangan jenazah langsung disambut rasa haru mendalam keluarga. Istri almarhum, Waliyem, tak mampu menguasai diri begitu. Dia pingsan ketika melihat jenazah Nur Iman disemayamkan di masjid desa setempat. Hal serupa juga dialami ibu kandung Nur Iman yang terus menangisi kematian putranya.
Prosesi pemakaman yang berlangsung singkat dan sederhana itu mendapat pengawalan cukup ketat dari pihak kepolisian. Setelah disalatkan, jenazah segera dibawa ke makam desa yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.
Kepala Desa Bolali, Sardono Darmaji, mengatakan kepolisian telah menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga almarhum. Sardono juga mengatakan, selain menanggung biaya pemakaman, kepolisian juga memberikan santunan kepada keluarga, namun dia mengaku tidak tahu jumlahnya.
Nur Iman menjadi korban salah tembak dalam baku tembak antara polisi dengan dua tersangka teroris di Sukoharjo, Sabtu dini hari. Polisi menyebut Nur Iman meninggal karena peluru yang dimuntahkan secara membabi-buta oleh dua tersangka teroris yang kemudian tewas oleh serangan polisi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar