Minggu, 15 Mei 2011

Taliban Umumkan Serangan ke Seluruh Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Taliban, Sabtu mengumumkan dimulainya serangan pada musim semi di seluruh Afghanistan, memperingatkan bahwa mereka akan mentargetkan pasukan asing, pasukan keamanan Afghanistan dan para pejabat penting pemerintah, dalam gelombang serangan termasuk bom bunuh diri. Dalam satu pernyataan, kelompok itu memperingatkan para warga sipil Afghanistan menjauhi pertemuan-pertemuan publik, pangkalan dan konvoi militer serta pusat-pusat dan gedung pemerintah karena ini akan menjadi pusat serangan yang dimulai 1 Mei. Pernyataan Taliban itu datang hanya sehari setelah para pejabat senior militer dan para diplomat Barat memperingatkan mereka akan mendapat serangan-serangan gerilyawan dalam pekan depan, dimulai Ahad. Dewan Pimpinan Emirat Islam Afghanistan mengumumkan dimulainya operasi-operasi militer musim semi bersandi "Badar" terhadap pasukan penjajah Amerika dan sekutu-sekutu asingnya dan dalam negeri," kata Taliban dalam satu pernyataan surat elektronik. "Operasi-operasi akan dipusatkan pada serangan-serangan terhadap pusat-pusat militer, tempat-tempat pertemuan, pangkalan udara, konvoi-konvoi amunisi dan logistik militer, pasukan asing di semua bagian negara itu," kata Taliban. Para pejabat senior militer mengemukakan kepada Reuters, Jumat bahwa laporan intelijen menunjukkan aksi kekerasan Taliban yang meningkat itu akan berlangsung sekitar sepekan, yang didukung oleh jaringan gerilywwan Haqqani yang punya hubungan dengan Al Qaida dan kelompok-kelompok gerilyawan lainnya. Washington dan para komandan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) dipimpin NATO telah berhasil menghadapi pemberontakan yang meningkat sejak 30.000 tentara AS dikirim ke Afghanistan tahun lalu. Taliban mengatakan sasaran-sasaran serangan itu adalah tentara asing, para pejabat tinggi pemerintah Presiden Hamid Karzai, para anggota kabinet dan anggota-anggota parlemen, serta para pemimpin perusahaan-perusahaan asing dan lokal yang bekerja sama dengan koalisi yang dipimpin NATO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar