Jumat, 24 Februari 2012

26 Politisi Demokrat Siap Mundur dari DPR RI

Badai yang tak kunjung berakhir, yang menerpa Partai Demokrat (PD) saat ini, membuat banyak kader yang masih “bersih” merasa malu dan gerah.
Sebanyak 26 anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) yang selama ini teguh menjaga amanat Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar berpolitik santun, bersih, cerdas, dan tidak korupsi, mengaku malu melihat cakar-cakaran dan saling serang antar kader Partai Demokrat. “Perilaku saling menyerang itu dipertontonkan di depan publik. Ini sangat memalukan kami. Lebih memalukan lagi, ada kader Partai Demokrat, yang adalah anggota dewan terhormat, dibentak dengan tidak hormat oleh lawan dialognya dalam beberapa acara di televisi, karena berbicara tanpa isi, suka berbohong, dan berbelit-belit memberi keterangan. Sangat memalukan dan harga diri kami sebagai politisi Demokrat sepertinya diinjak-injak,” kata salah satu dari 26 anggota FPD DPR RI yang prihatin dengan situasi internal Demokrat. Menurut sumber SP di Jakarta, Selasa (21/2), ke-26 anggota FPD DPR RI itu sering curhat satu sama lain. Mereka merasa malu bertemu konstituen, malu memperkenalkan diri dari sebagai kader Demokrat, karena citra partai ini sudah sangat buruk di masyarakat.

Kompol Jonar Tertabrak TransJ Saat Serobot Jalur

Jakarta Kepala Urusan Subbag Permin Sapras Mabes Polri, Kompol Jonar Ambarita, tewas tertabrak bus TransJakarta di Prumpung, Jakarta Timur. Rupanya saat itu Kompol Jonar masuk ke jalur khusus bus TransJ dan berupaya menyalip bus yang sedang berjalan perlahan. Kepala Satuan Lantas Polres Jakarta Timur, Kompol Sudarsono, menjelaskan saat itu bus TransJakarta yang dikemudikan oleh Marlon Prando Manulang usai menurunkan penumpang di Halte Telkom, Jl Raya DI Panjaitan, Jakarta Timur.
"Bus kemudian berjalan pelan-pelan dari arah selatan ke arah utara," ujar Sudarsono saat kepada detikcom, Kamis (23/2/2012). Kemudian, dari arah yang sama, Kompol Jonar masuk jalur khusus bus TransJ. Dia kemudian memacu sepeda motornya, mencoba menyalip bus tersebut dari samping kiri. "Kemudian setang motornya menyenggol body bus," terangnya. Seketika, korban terjatuh. Badannya kemudian terlempar hingga masuk ke kolong bus TransJ. "Korban terseret sejauh 2,5 meter," tutur Sudarsono. NOTE BLOG: Oalah pak polisi.....sampean inikan yang buat peraturan kok melanggar sih? pangkat sudah setua itu masih melanggar? hhhhmmmm biar anda sholat tiap menit minta perlindunga ke alloh tapi dengan cara anda seperti itu,tidak akan selamat sampai tujuan dunk pak.....nih pelajaran bagi polisi lalulintas yang lainnya,seragam anda itu belum tentu dapat melindungi anda dari kecelakaan......ckckckckckckck