Kamis, 14 Juni 2012

Siswa Tewas Dianiaya di Tengah Rusuh Papua

Rusuh di Papua kian menjadi. Amuk massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) tak hanya menghanguskan sejumlah mobil dan motor, tapi juga merenggut satu korban jiwa.

Seorang siswa bernama Indra Parangin tewas dianiaya saat melintasi lokasi amuk rasa. Dia baru lulus dan sedang menuju sekolahnya untuk mengambil ijazah.
Meninggalnya satu warga sipil dibenarkan Kapolda Papua, Irjen Pol Bigman Lumban Tobing. "Ada satu warga sipil tewas dikeroyok di Waena Expo. Sekarang berada di rumah sakit. Kami sedang inventarisasi," kata Kapolda di lokasi kejadian, Kamis 14 Juni 2012.

Massa yang emosi juga membakar sekitar tujuh ruko di sekitar Waena. Lebih dari lima mobil, serta belasan motor hangus tinggal kerangka.



Kapolda menambahkan, pihaknya menembak Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Mako Tabuni. "Kondisi belum tahu. Saat ini posisinya di rumah sakit," tambah Kapolda.

Selain itu, sejumlah barang bukti disita dari sebuah asrama mahasiswa di belakang kampus Universitas Cenderawasih, yang diduga menjadi markas KNPB. "Barang bukti yang disita ada dokumen perjuangan tokoh merdeka, dokumen KNPB, senjata api laras pendek, senjata api laras panjang, panah, parang, pisau, dan bendera Bintang Kejora," urai Kapolda.

Saat ini, polisi masih merazia sejumlah lokasi di belakang Kampus Universitas Cenderawasih.

Rusuh di Jayapura, Papua terjadi sejak pukul 11.00 waktu setempat. Massa KNPB mengamuk paska penangkapan Mako Tabuni. Penangkapan itu menyusul penahanan Ketua Umum KNPB, Buchtar Tabuni, atas tuduhan penghasutan dan perusakan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Jayapura, Papua, pada 3 Desember 2010.

Perumnas Waena Rusuh, Mako Tabuni Tewas Tertembak

Wakil Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni, Kamis (14/6) sekitar pukul 11.50 WIT tewas tertembak di Jayapura, Papua. Saat berita ini ditulis, jenazah korban masih berada di Rumah Sakit Polri Bhayangkara, Jayapura, untuk autopsi.

Mako Tabuni tewas tertembak saat berada di kawasan Perumnas Waena. Pagi ini kawasan perumnas itu memanas setelah sejumlah warga mengamuk. Belum diketahui pasti penyebab warga mengamuk.

Sejumlah rumah toko (ruko), kendaraan roda dua dan empat dibakar massa. Kepala Humas Polda Papua Ajun Komisaris Besar Polisi Johannis Nugroho membenarkan adanya kerusuhan tersebut. Ia belum bisa memastikan penyebab. Satuan Brimob sudah dikerahkan ke kawasan itu.

Menurut sejumlah saksi, setelah membakar ruko dan kendaraan mereka melarikan diri ke gunung. Polisi tengah mengejar para pelaku yang lari ke arah belakang Kampus Universitas Cenderawasih, Waena. Warga panik dan lari menyelamatkan diri.

Diduga, kerusuhan ini masih terkait dengan serangkaian kekerasan di Jayapura, Papua, dalam beberapa pekan terakhir. Komite Nasional Papua Barat diduga bertanggung jawab atas serangkaian kekerasan yang dilakukan massa KNPB. Pada 7 Juni lalu, Ketua Komte Buchtar Tabuni ditangkap Kepolisian Daerah Papua.

Buchtar ditangkap di Lingkaran Abepura dan kemudian di giring ke Markas Polda Papua Jalan Samratulangi, dengan pengawalan ketat anggota Reskrim dan Brimob Polda Papua. Wakapolda Papua Brigadir Jenderal Pol Paulus Waterpauw mengatakan, penangkapan Buchtar Tabuni karena ditengarai sebagai dalang berbagai kekerasan di Papua.