Jumat, 08 April 2011

Jero Wacik Bingung Hadapi Film Pocong

Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, mengaku bingung lantaran masih maraknya film bertema horor yang menampilkan pocong dan sosok hantu lainnya. "Saya masih mencari cara bagaimana mengurangi film yang tidak bermutu itu," katanya ketika membuka acara Lokakarya Pengembangan Seni Budaya dan Perfilman di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, dirinya masih menunggu sampai kapan masyarakat Indonesia bosan menonton film berbau pocong sehingga produsernya akan berhenti memproduksi film serupa itu. Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan masih maraknya film-film bergenre horor karena masih tingginya minat masyarakat terhadap film tersebut. "Jalur Lembaga Sensor Film (LSF) belum melarang hal itu jadi sepanjang belum keluar dari koridor maka film-film itu masih diizinkan tayang," katanya. Saat ini, ia mengatakan, dunia film Tanah Air sedang menuju tahap yang lebih baik meski sekarang sudah mulai baik tetapi masih banyak yang belum menunjukkan mutu yang masih perlu ditingkatkan. Pihaknya juga sedang terus mencari cara untuk menurunkan tingkat pembajakan di dunia film yang kini masuk dalam tahap yang semakin memprihatinkan. Menurut dia, film pada dasarnya mendorong terciptanya gerakan ekonomi di mana saat sebuah film dibuat maka akan ada ratusan orang terlibat di dalamnya sehingga membuka peluang lapangan pekerjaan. "Itu akan diikuti efek ganda berikutnya dari segala macam yang mendorong terciptanya film," katanya. Dengan begitu, ia menilai, pada dasarnya penciptaan film memberikan kesejahteraan lahir dan batin bagi masyarakat sehingga perlu didorong agar semakin meningkat kuantitas dan kualitasnya. Pada kesempatan itu, pihaknya berharap terbangun kemitraan setrategis dalam pembangunan seni dan budaya khususnya film di Indonesia. Lokakarya tersebut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan di antaranya Ketua Komisi X DPR RI, Asosiasi bidang seni budaya, seniman, budayawan, dan pelaku seni yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar