Kamis, 19 Mei 2011

Polri Takluk di Tangan "Teroris"

Di tengah gencarnya upaya Polri mengejar tersangka teroris, ternyata teroris tetap masih selangkah di depan. Kali ini 'teroris' berhasil menaklukan polisi bukan di dunia nyata, melainkan di dunia maya. Situs resmi kepolisian www.polri.go.id diretas oleh tangan jahil. Ketika situs Polri dibuka, situs akan otomatis mengarahkan ke sebuah laman http://www.polri.go.id/backend/index.html. Di laman situs tersebut ditampilkan latar belakang hitam yang berisi tampilan foto dua orang berbaju khas kearab-araban mengibarkan bendera. Terdapat tulisan berbau jihad Bangkitlah singa-singa Islam yang terkesan provokatif. Di bawah tulisan tersebut juga terdapat link video yang telah dipublikasikan di Youtube dengan judul Doa Hamba Allah yang Prihatin dengan Kondisi Umat Islam. Hingga kini pihak kepolisian belum mengetahui pelaku perbuatan iseng tersebut. Sudah tiga hari ini situs tersebut tidak dapat diakses. Atas kejadian ini, polri akan melakukan langkah-langkah preventif dengan memperbaiki sistem informatika situs tersebut. "Kita akan perbaiki sistem kita lagi. Untuk pelakunya, kita harus lakukan penyelidikan yang memerlukan waktu," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bahrul Alam di Mabes Polri, Rabu (18/5). Anton menambahkan, kejahatan seperti ini di dunia maya merupakan hal yang lumrah yang bisa terjadi pada siapa saja dan instansi mana saja. Oleh karena itu, jelas Anton, selain memperbaiki sistem informatika, pihaknya akan mengejar pelaku. Saat ini lokasi dari pelaku sudah diketahui oleh pihak kepolisian. Namun polisi masih mengumpulkan fakta-fakta hukum untuk kemudian diambil langkah hukum. "Belum ada dugaan siapa-siapa pelakunya. Masih dicari modusnya," ujar Anton. Secara terpisah, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan, pihaknya akan meminta bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk mengungkap pelaku peretas (hacker) situs resmi Polri. "Saya kira itu bagian yang bagaimana harus aman, karena itu situs institusi Polri, artinya itu untuk pelayanan masyarakat. Jangan sampai pelayanan masyarakat jadi keliru, saya kira itu yang harus dilakukan," jelasnya. Polri begitu digdaya menumpas teroris di lapangan, namun soal teknologi Polri harus belajar banyak dari 'teroris' soal teknologi agar tidak kecolongan lagi. sumber: media indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar