Senin, 16 Mei 2011

Teroris Diduga Mulai Sasar Polisi

Polisi mengaku masih memburu sejumlah orang yang diduga terkait dengan bom bunuh diri di Kepolisian Resort Kota Cirebon, Jawa Barat, pertengahan April lalu. “Masih ada yang kami cari,” kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam dalam keterangan pers di kantornya, Minggu, 15 Mei 2011. Namun, Anton belum mau mengungkapkan peran sejumlah orang yang tengah mereka buru itu. “Ini masih dalam pengembangan, belum bisa kami publikasikan,” kata dia. Sebelumnya, pengamat terorisme Wawan Purwanto mengungkapkan dugaannya ihwal masih banyaknya anggota kelompok bom Cirebon yang belum tertangkap polisi. Ia juga menduga kelompok tersebut saat ini sedang sibuk menghapus jejak setelah dua kawan mereka, Sigit Qordhowi dan Hendro Yunianto, tewas oleh Densus 88 Antiteror di Sukoharjo. Menurut Wawan, berbeda dengan kelompok teroris lama, sasaran kelompok Cirebon kali ini bukan lagi warga negara asing, melainkan pihak manapun yang mereka anggap menghalangi pergerakan mereka, termasuk Polri. Hal ini dibenarkan Anton. “Sasaran mereka ingin memerangi aparat terutama Polri,” ujarnya. Sabtu dini hari, 14 Mei 2011, terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan dua terduga teroris bom Cirebon, Sigit dan Hendro. Kedua terduga teroris tersebut akhirnya tewas. Seorang pedagang angkringan, Nur Iman, ikut tewas terkena peluru nyasar Sigit. Dengan dilumpuhkannya Sigit dan Hendro oleh Densus 88, total empat belas orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Basuki, Dede, Andri Siswanto, Mushola, Ishak Indrayana, Ibrahim, Ferdiansyah, Zulkifli, Edi Jablay, Hari, Ari Agung, dan Arifin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar