Jumat, 17 Juni 2011

Teror Bergaya Militer Bakal Turun Setelah Vonis Baasyir

Pengamat Terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai, setelah vonis selama 15 tahun terhadap Abu Bakar Baasyir, aksi terorisme bergaya militer bakal menyusut. "Kalau teror bergaya militer style saya rasa menurun karena mereka menggunakan jalur komando, ideologi dan mencari pelindung," kata Mardigu.Menurut Mardigu, pola terorisme militer membutuhkan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan aksinya. Selain itu, anggota yang banyak serta perencana yang handal juga dibutuhkan. "Jaringan besar itu yang kini tidak terlihat," katanya. Walau pola terorisme bergaya militer sudah tidak tampak, namun Mardigu mengingatkan akan teror kecil yang terus mengancam. "Lebih kepada intelijen style," ujarnya.
Kelompok tersebut, kata Mardigu, lebih sporadis dalam menyerang dan reponsif bila tokoh yang dipuja diserang. Intelijen style juga bergerak bebas tanpa ada jaringan satu sama lain dan melakukan aksi teror tanpa rencana. "Yang terpenting bagi mereka adalah eksistensi," katanya. Intel style yang nampak seperti ancaman racun sianida kepada pihak kepolisian melalui makanan serta paket bom buku ke sejumlah orang. yah semoga saja negara ini dapat melewati cobaan terorisme yang di lalui,TNI dan POLRI adalah lembaga terdidik dan profesional utk menghadapinya...TNI diliat dari segi menuntaskan pemberontakkan di negara ini bukan isapan jempol belaka.Begitu pula dengan DEN88 yang tak bisa di anggap sebelah mata,dari cara recruitment DEN88 tak perlu di ragukan....umpamanya seorang koki ingin membuat masakan yang tidak hanya enak melainkan hasil masakannya terlihat bagus...untuk bisa menjadi personel DEN88 kusus di pilih lah polisi terbaik dari yang baik kemampuan berpikir,bertindak cepat,kirka analysis keadaan yg cepat(yg di pelajari semasa di pusdik)dan di back up oleh TNI saya rasa teroris di indonesia hanyalah organisasi maling yang bisa di tumpas.semoga saja teroris di indonesia dapat segera berakhir. amin...3x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar