Rabu, 27 Juli 2011

Tersangka Teroris Norwegia Mengaku Tak Sendirian

Oslo -- Tersangka pelaku peledakan dan penembakan di Norwegia, Anders Behring Breivik, kemarin mengatakan ada dua kelompok lagi dalam organisasinya. Namun Kepala Dinas Intelijen Dalam Negeri Norwegia Janne Kristiansen sangsi akan hal itu. "Kami telah memeriksa banyak nama," katanya. "Tak satu pun terkait aksi Breivik." Menurut Kristiansen, lembaganya yakin pria berumur 32 tahun itu bekerja sendirian. "Dia memang masuk ke bilik percakapan di Internet ataupun Facebook, tapi obrolannya biasa-biasa saja," ujar Kristiansen lagi. Menurut dia, Breivik sempat menulis soal kebangkitan Kesatria Templar, biarawan pada masa Perang Salib, tapi ia tak terkait dengan organisasi mana pun. Dalam sidang tertutup, hakim Kim Heger mengatakan Breivik memberi kesaksian bahwa tujuan serangan itu bukan membunuh sebanyak mungkin orang. "Dia bilang untuk memberi isyarat yang kuat bahwa Norwegia jangan sampai dijajah oleh orang-orang muslim," ujar Heger. Pemerhati ekstremis sayap kanan Eropa dari Universitas Kingston, London, Andrea Mammone, mengatakan ada komunitas sayap kanan bawah tanah di seluruh Eropa. "Pandangan Behring Breivik bukan hal luar biasa dalam komunitas seperti itu," katanya. Meski begitu, menurut Mammone, sebagian besar golongan sayap kanan tak mendukung tindak kekerasan secara aktif. Breivik sendiri pernah menjadi anggota Partai Progress di Norwegia. Partai kedua terbesar di parlemen ini dikenal anti-imigran. Angka imigran yang datang ke Norwegia memang meningkat tiga kali lipat pada 1995-2010. Partai Progress menuduh para imigran ini menikmati jaminan sosial di negeri Skandinavia tersebut. "Apa jadinya jika orang-orang meradikalisasi semua pandangan ini?" ujar Mammone. Hakim Kim Heger memutuskan Breivik ditahan selama delapan pekan. Empat pekan pertama akan dikurung di sel isolasi. Sejauh ini Breivik didakwa mengguncang fungsi kemasyarakatan, termasuk pemerintahan, dan menimbulkan ketakutan serius pada masyarakat. Ia mengakui hal itu, tapi membantah dakwaan terorisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar